Dangdutinaja.com | Cilacap
- Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI
Iwan Setiawan, S.E.,M.M., menutup Pendidikan Komando Angkatan 106 T.A
2022 di Pantai Permisan, Cilacap, Minggu (21/08/2022) pagi, dalam sebuah
upacara khas.
"Berbanggalah kalian mantan siswa yang telah
berhasil melalui seluruh tahapan dengan baik dan memuaskan. Namun ingat,
penutupan Pendidikan Komando ini bukanlah akhir perjuangan, tetapi
justru menjadi awal langkah kalian untuk berkarya dan mengabdi kepada
TNI, Bangsa dan Negara sebagai prajurit Pasukan Khusus," tutur Danjen
Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan, S.E.,M.M., dalam amanatnya selaku
Inspektur Upacara.
Upacara Penutupan Pendidikan Komando Angkatan
106 T.A 2022 dilaksanakan sebagai pamungkas rangkaian pendidikan bagi
prajurit komando selama tujuh bulan yang merupakan Dikbangspes di TNI AD
guna mendapatkan kualifikasi Brevet Komando untuk bekal menjadi
Prajurit Pasukan Khusus.
Diketahui,
Pendidikan Komando yang merupakan pendidikan spesialis paling berat ini
membuat beberapa peserta didik tidak mampu melanjutkan pendidikan
sehingga harus dikeluarkan karena tidak mampu mengikuti standar yang
telah ditentukan.
Pendidikan Komando ini didesain berbeda dengan
pendidikan yang lain dari berbagai segi maupun dengan tanpa
memperhitungkan waktu Jam pelajaran ideal dimana satu hari adalah 24 jam
dari pagi,malam dan sampai pagi lagi merupakan jam pelajaran yang
dirangkai dalam suatu skenario latihan operasi khusus.
Pendidikan
Komando yang telah dilaksanakan terbagi dari 3 tahap yaitu tahap basis,
gunung hutan dan tahap rawa laut merupakan media latihan dengan materi
teknik dan taktik Pasukan Khusus, yang tidak mudah untuk dilalui.
Di
Tahap Basis, prajurit telah dibekali ilmu-ilmu dasar prajurit Komando
baik secara perorangan, kelompok maupun hubungan Tim sehingga mampu
membentuk karakter prajurit Komando sejati. Akhir Tahap Basis ditandai
dengan materi UKK (Uji Keterampilan Komando) siswa harus menyelesaikan
selama 12 hari yang membutuhkan tekad yang tinggi serta Karakter
Prajurit Individu, dimana siswa dalam keadaan stress dan lelah tetap
mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Kemudian Tahap
Gunung Hutan, merupakan aplikasi semua materi teknik dan taktik yang
didapatkan selama tahap basis. Peserta didik harus mampu mempertahankan
diri dari berbagai macam medan dan cuaca yang ekstrim. Materi-materi
yang dihadapi banyak mengandung resiko tinggi bahkan nyawa sebagai
taruhannya, sehingga terbentuk Jiwa Korsa sebagai prajurit Komando.
Tahap Gunung Hutan diakhiri dengan ditandainya kegiatan Long March dari
Bandung ke Cilacap dengan 10 etape siang dan malam hari, sejauh 455 km.
Tahap
Rawa Laut merupakan tahap akhir Pendidikan yang harus dapat dilalui
sebagai siswa Komando. Rawa dan Laut adalah media yang sangat sulit
untuk dihadapi dengan tantangan gelombang dan arus laut, pasang surut
air laut, lumpur hidup daerah rawa, sungai lebar, yang harus
dikombinasikan dengan kegiatan teknik dan taktik khusus.
Di akhir
tahap rawa laut, peserta didik harus mampu mempertahankan cover sendiri
dengan taruhannya yang paling ringan adalah menjadi gila, bahkan
nyawapun bisa hilang bila dalam diri tidak terbetuk Karakter prajurit
Komando.
0 Komentar