Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Guru dan Wali Murid SDN Karang Satria 05 Klarifikasi Pemberitaan Media Online



Bekasi, 10 Juni 2024 — Guru dan wali murid SDN Karang Satria 05 Tambun, Bekasi, mengajukan hak jawab dan klarifikasi terkait pemberitaan di salah satu media online Bekasi yang dinilai tendensius, sepihak, dan menyudutkan. Pemberitaan tersebut, yang dipublikasikan oleh Benhil Pos dengan judul "Ada Apa Antara 4 Oknum Guru dengan Kepala Sekolah di SDN Karang Satria 5" pada 7 Juni 2024, menuding adanya ketidakharmonisan di lingkungan sekolah serta dugaan pungutan liar (pungli) dalam kegiatan perpisahan.

Menurut para guru dan wali murid, isi pemberitaan tersebut tidak sesuai dengan data dan fakta, sehingga menimbulkan fitnah yang mencoreng nama baik sekolah serta pribadi-pribadi terkait. Salah satu tuduhan yang disorot adalah keikutsertaan empat guru dalam kegiatan perpisahan di Taman Mekarsari tanpa izin dari pihak sekolah dan komite sekolah

 

Klarifikasi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah SDN Karang Satria 05, Kholik, S.Pd, membantah keras tuduhan tersebut. Ia menegaskan bahwa hubungan antara dirinya dan para guru, serta komunikasi dengan orang tua siswa, tetap harmonis.

"Bukan pecah, tetap harmonis. Saya dengan Pak Aziz tidak ada miskomunikasi, dengan guru yang lain pun sama. Dengan orang tua siswa, saya banyak komunikasi, jadi tidak sesuai dengan pemberitaan yang sangat melenceng," tegas Kholik.

Kholik juga menambahkan bahwa kegiatan perpisahan di tempat wisata sudah melalui izin darinya dan merupakan inisiatif dari orang tua siswa, bukan dari pihak sekolah.

"Pada tanggal 22 Mei 2024 pagi, saya ditelepon oleh teman media, 'Bang, ini anak-anak kelas 6 sedang jalan-jalan, ini perintah siapa?' Saya jelaskan, 'Bang, ini bukan atas perintah siapa-siapa, tetapi ini kemauan orang tua siswa,'" kata Kholik.

Kholik juga menyosialisasikan surat edaran dari Dinas Pendidikan tentang larangan sekolah mengadakan jalan-jalan, dan kegiatan yang dipermasalahkan tadi murni inisiatif dari orang tua murid.


Respons Wali Murid

Iwan Setiawan, salah satu perwakilan orang tua siswa, menyayangkan pemberitaan tersebut yang dinilainya tidak sesuai dengan data dan fakta.

"Saya orang tua dari murid kelas 6 B, soal pemberitaan yang tidak seimbang," katanya. Iwan menekankan bahwa inisiatif jalan-jalan datang dari wali murid dengan biaya yang tidak memberatkan, sehingga tidak bisa dikatakan pungli.

"Pemberitaan itu saya memandangnya agak melebar, saya prihatin dan ingin konfrontir dengan wartawan yang bukti, data, dan faktanya tidak jelas," tegas Iwan.

Dede N., salah satu panitia jalan-jalan dan juga orang tua murid, menambahkan bahwa kegiatan tersebut adalah keinginan dari anak-anak dan orang tua agar momen perpisahan mereka berkesan.

"Kasihan anak-anak mau perpisahan," katanya.


 

Klarifikasi Guru

Abdul Azis, salah satu guru SDN Karang Satria 05, mengaku bahwa pemberitaan tersebut telah menyerang pribadinya dengan tuduhan bahwa ia di-backing aparat kepolisian dalam melakukan pungli.

"Beritanya menyudutkan bahwasanya saya di-backingin polisi melakukan pungli. Padahal (foto dirinya bersama polisi yang dishare ke wartawan tersebut) saya ingin menjelaskan bahwa saya adalah penulis juga yang seyogyanya tulisan itu mendidik," tegasnya.
 

Permintaan Hak Jawab

Para guru dan wali murid meminta media terkait untuk melakukan klarifikasi dan memberikan hak jawab atas pemberitaan yang dinilai tidak adil dan merugikan ini. Mereka berharap kebenaran dapat diluruskan agar nama baik sekolah dan individu-individu yang terlibat tidak tercemar oleh informasi yang tidak berdasar.

Melalui klarifikasi ini, diharapkan tidak ada lagi kesalahpahaman dan fitnah yang dapat merugikan pihak-pihak yang tidak bersalah, serta menjaga keharmonisan dan kepercayaan di lingkungan sekolah.

 

 

Posting Komentar

0 Komentar