Dangdutinaja.com | SUMATERA - Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera memunculkan banyak kisah dramatis. Salah satu yang paling menyentuh terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, ketika seorang personel Brimob Polda Sumut mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan seorang bayi dan warga yang terjebak banjir.
Dalam insiden yang terjadi di Kecamatan Batang Toru, anggota Brimob tersebut terlihat menggendong seorang bayi sambil menyeberangi jembatan darurat yang hampir roboh akibat hantaman arus sungai pascabanjir. Dengan langkah perlahan dan penuh kehati-hatian, ia berhasil membawa sang bayi dan warga lainnya menuju lokasi aman. Aksi tersebut menjadi simbol keberanian dan kepedulian aparat yang menjadi “jembatan keselamatan” bagi banyak nyawa di tengah kerusakan infrastruktur yang parah.
Pemerintah Ambil Langkah Tegas: Tiga Perusahaan Dihentikan Operasionalnya
Di tengah operasi kemanusiaan yang berlangsung, pemerintah pusat juga bergerak cepat menyikapi dugaan penyebab yang memperparah bencana. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofi, mengeluarkan perintah penghentian sementara operasional tiga perusahaan besar yang beroperasi di hulu Daerah Aliran Sungai Batang Toru:
* PT Agin Court Resources
* PT Perkebunan Nusantara 3
* PT North Sumatera Hydro Energi
Penghentian sementara ini menjadi langkah awal menuju audit lingkungan menyeluruh yang bertujuan mengungkap potensi pelanggaran serta memastikan keberlanjutan kawasan hulu.
Operasi SAR di Sumbar: Menembus Wilayah Terisolir, 69 Jenazah Ditemukan
Kondisi serius juga terjadi di Sumatera Barat, khususnya Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Memasuki hari kesembilan pencarian, personel Brimob Polda Sumbar terus bergerak menyisir wilayah terisolir dengan bantuan dua tim anjing pelacak K9 untuk mempercepat pencarian korban.
Hingga laporan ini dibuat, 69 jenazah berhasil dievakuasi, namun masih diperkirakan sekitar 50 orang belum ditemukan. Selain operasi pencarian, tim Brimob turut menyalurkan logistik dan membangun fasilitas pendukung seperti panel surya untuk menerangi permukiman warga yang terputus aliran listrik.
Padang–Padang Panjang: Ratusan Warga Masih Hidup Tanpa Listrik
Situasi pemulihan juga terus dilakukan di Kota Padang dan Padang Panjang. Di kawasan Batu Busuak, Kelurahan Lambung Bukit, tercatat 320 Kepala Keluarga masih menggunakan obor sebagai sumber penerangan karena aliran listrik yang belum pulih. PLN menargetkan sekitar 150 rumah kembali mendapat pasokan listrik dalam waktu dekat.
Sementara itu, akses jalan yang terputus di Lembah Anai, jalur utama penghubung Padang–Bukittinggi, memaksa relawan mengangkut bantuan logistik secara manual. Mereka berjalan kaki melintasi ruas jalan yang rusak berat untuk memastikan bantuan tetap sampai ke warga.
Solidaritas Mengalir, Pemulihan Berlanjut
Pemerintah, aparat, dan berbagai elemen relawan terus memperkuat kolaborasi untuk mempercepat evakuasi, pencarian korban, serta distribusi bantuan. Di tengah duka dan kerusakan yang luas, aksi kemanusiaan—baik dari aparat di garis depan maupun masyarakat umum—menjadi penguat harapan bagi warga Sumatera yang tengah berjuang bangkit dari bencana.

0 Komentar